Permasalahan yang mengusik pencernaan bukan hanya sekitar maag, masalah usus atau diare saja. Masalah pencernaan dapat terjadi dari tahapan awalnya makanan masuk ke pencernaan. Akalasia ialah masalah yang mengakibatkan makanan yang dikonsumsi susah masuk ke lambung dan ketahan di tenggorokan atau dimuntahkan kembali. Akalasia muncul karena tenggorokan alami kehilangan peranan hingga tidak sanggup menggerakkan minuman atau makanan yang masuk ke arah lambung. Penyakit ini jarang ada, tapi orang yang lebih tua baik itu wanita atau pria bisa merasakannya.
Pemicu Akalasia
Lebih detil, akalasia mengakibatkan otot bawah tenggorokan (lower esophageal sphincter/LES) tidak sanggup buka dan tutup secara normal dan mengakibatkan makanan menimbun di bawah tenggorokan atau karena kegiatan tertentu mengakibatkan mereka kembali lagi ke pangkal tenggorokan.
Periset belum juga ketahui pemicu tentu kerusakan yang terjadi pada otot itu, tetapi beberapa keadaan menjadi pemicunya, yakni diantaranya:
- Infeksi virus, virus herpes bisa mengusik performa otot tenggorokan.
- Tumor yang tumbuh pada tenggorokan.
- Masalah mekanisme imun. Akalasia diperhitungkan karena kekeliruan mekanisme imun yang serang sel saraf tenggorokan, hingga saraf tenggorokan alami pengurangan peranan.
- Factor turunan. Akalasia diperhitungkan di turunkan dari orangtua yang alami akalasia.
Tanda-tanda Akalasia
Akalasia ialah penyakit yang mengakibatkan seorang susah menelan, gejala-gejala yang bisa terjadi, yakni:
- Sakit di dada.
- Ada suara saat bernapas.
- Rasa panas dalam perut.
- Analisis Akalasia
Tanda-tanda akalasia bisa terjadi pada masalah pencernaan yang lain, oleh karena itu penderita harus jalani beberapa pengecekan untuk menentukannya. Pertama, dokter akan memeriksa kisah kesehatan dan tanda-tanda yang pasien rasakan. Selanjutnya, dokter akan lakukan pengecekan fisik khususnya untuk menyaksikan peranan menelan pasien.
Analisis yang hendak dilaksanakan diantaranya:
- Test pencitraan ini dilaksanakan untuk memperoleh gambar detil keadaan tenggorokan. Penderita disuruh menelan cairan zat bahan warna (kontras) yang memiliki kandungan barium, hingga tenggorokan bisa kelihatan terang saat photo rontgen. Umumnya, diameter tenggorokan kelihatan lumayan lebar dan barium kelihatan lancar masuk lambung. Tetapi, tidak begitu pada penderita akalasia.
- Tabung plastik kecil dan fleksibel dimasukkan pada tenggorokan lewat hidung. Alat ini merekam kegiatan dan kemampuan kontraksi otot, dan mengecek penekanan yang ada di LES.
- Sebuah instrument fleksibel dibarengi camera pada bagian ujungnya dimasukkan pada sisi bawah tenggorokan supaya dokter bisa mengecek keadaan dinding tenggorokan dan lambung.
Penyembuhan Akalasia
Ada banyak penyembuhan yang bisa dilaksanakan untuk menangani akalasia, salah satunya:
- Perluasan tenggorokan, langkah ini dilakukan dengan masukkan balon ke tenggorokan dengan kontribusi endoskopi. Sistem ini perlu dilaksanakan berulang-ulang untuk hasil terbaik.
- Suntik botox, sistem ini dilaksanakan dengan menyuntikan botox ke otot tenggorokan supaya perannya normal kembali. Dampak suntik botox memiliki sifat sementara dan cuma bertahan sepanjang beberapa waktu atau sekian tahun.
- Operasi, bila akalasia yang terjadi cukup kronis, karena itu operasi bedah harus dilaksanakan.
- Penangkalan Akalasia
Akalasia susah untuk dihindari, tetapi penderita bisa menahan munculnya kompleksitas, yakni dengan:
- Kunyah makanan secara baik saat sebelum ditelan.
- Jalani skema makan dengan jatah kecil tetapi seringkali.
- Perbanyak minum saat sedang makan.
- Menghindar makan saat sebelum tidur, beri waktu minimum 3 jam saat sebelum tidur.
- Menghindar tidur dalam sikap datar. Pakai bantal untuk menyangkal kepala, ini untuk menahan asam lambung naik ke tenggorokan.
Baca Juga: universitas terbaik di singapura