sumber : www.bundapedia.com
Setiap orangtua mempunyai triknya tertentu untuk melatih anak lakukan kebaikan. Salah satunya langkah yang umum dilaksanakan ialah memberi penghargaan atau untuk memacu tekad anak saat lakukan suatu hal.sebuah hal. Memberikan anak hadiah atas perolehan memang bagus untuk membuat self-esteem, membuat rasa optimis, dan menghargakan usaha keras anak. Tetapi, bila ini jadi rutinitas malah dapat membuat psikis pamrih pada anak.
Kebiasan memberikan hadiah tiap anak lakukan satu perolehan sama juga melatih anak mendapatkan imbalan. Pada akhirannya, anak cuman ingin lakukan suatu hal bila diberikan iming-iming hadiah. Saat sukses lakukan mencapaian dan hadiah yang diharap tidak dapat diperoleh, karena itu anak akan geram dan malas lakukan perolehan lain. Perihal ini pula sebagai pertanda jika anak telah membuat psikis pamrih. Anak akan memandang jika apa saja yang dia kerjakan harus mendapatkan imbalan.
Jika ini dibiarkan, anak akan tumbuh dengan psikis pamrih yang dapat merepotkannya saat harus berusaha sendiri di peradaban sosial. Anak akan condong kesusahan pecahkan permasalahan, susah berdikari, kurang optimis, gampang sedih dan pemarah saat disuruh lakukan suatu hal tanpa imbalan. Oleh karena itu, penting untuk Mam dan Dads jadi orang tua untuk pahami ketentuan memberikan anak hadiah, agar tidak membuat psikis pamrih.
- Pahami bahwa hadiah tidak selalu berbentuk barang atau kesenangan seperti makanan, mainan atau selingan. Hadiah bisa juga berbentuk sanjungan, pernyataan dan dekapan
Hadiah memang sangat penting untuk tumbuh berkembang anak, apa lagi untuk anak yang penakut atau mungkin kurang optimis. Anak memerlukan penghargaan untuk tumbuhkan rasa yakin dianya. Tetapi, Mam perlu ingat jika anak tidak selalu perlu hadiah berbentuk barang. Terkadang anak cuman perlu sanjungan, pernyataan dan dekapan dari orangtuanya. Bukannya membuat psikis pamrih, hadiah simpel ini malah tumbuhkan empati dan kehalusan hati pada anak.
- Orang tua harus membuat batas hadiah untuk anak. Kapan anak dapat memperoleh hadiah berbentuk barang dan kapan anak cukup mendapatkan penghargaan dengan sanjungan
Batasan tentang hadiah ialah langkah yang pas untuk mengontrol ego orangtua yang selalu ingin menyenangkan anaknya. Untuk membikin batas hadiah, Mam perlu pahami apa yang anak perlukan atau harapkan. Seterusnya tentukan hal itu sebagai hadiah untuk perolehan besar yang perlu anak kerjakan. Misalkan saat toilet pelatihan, Mam dapat menghadiahkan itu saat anak sukses tidak mengompol sepanjang sekian hari. Mam bisa mengatahan hadiahnya pada awal untuk berikan motivasi anak agar dapat usaha tidak ngompol. Sesudah anak sukses dengan perolehan itu, Mam dapat menambahkan sasaran kembali, tetapi dengan kurangi hadiah.
Nah, untuk pencapaian-pencapaian lain contoh membenahi mainan dan habiskan makanan atau perolehan yang gampang dilaksanakan, Mam perlu menghadiahkan berbentuk sanjungan, perkataan terima kasih, perkataan sayang dan dekapan. Langkah menghadiahkan dengan batas semacam ini dapat latih keterdisiplinan anak dan membiasakannya untuk usaha saat sebelum memperoleh suatu hal yang dia harapkan.
- Memberikan hadiah kerap dipandang untuk berikan motivasi anak. Walau sebenarnya berikan motivasi anak tidak harus dengan mengiminginya dengan hadiah
Mengiming-imingi anak untuk ingin lakukan suatu hal dengan agunan mendapatkan hadiah akan membuat sudut pandang take and give atau lakukan suatu hal untuk memperoleh suatu hal.sebuah hal. Sudut pandang berikut yang hendak membuat psikis pamrih pada anak. Motivasi yang anak perlukan dari orangtua tidak selalu berbentuk bujukan kesenangan. Bahkan juga, cukup hanya saran yang bagus, rasa keyakinan orangtua pada kekuatan anak, dan pengiringan dari orangtua bisa memberi motivasi yang mengagumkan untuk anak. Motivasi seperti ini malah membuat anak berasa jika perolehannya bernilai untuk orangtuanya.
- Beri pengertian pada anak jika hadiah berbentuk barang yang dia peroleh tidak berlaku untuk tiap perolehan, agar anak tidak selalu menuntut hadiah tiap mempunyai perolehan baru
Memberikan anak pemahaman jika tidak semua perolehan dapat mendapatkan hadiah akan membuat anak memandang jika hadiah ialah hal yang istiwewa. Suatu hal yang dipandang spesial pasti tidak akan kerap didapat. Hingga anak tidak akan memandang jika hadiah ialah imbalan atau pamrih atas upayanya. Disamping itu, Mam perlu memberikan pemahaman pada anak untuk jaga dan menjaga barang yang diberi sebagai hadiah. Ini dapat latih anak bertanggungjawab atas perolehan yang telah dia capai.
Nah, itulah 4 atauran memberikan anak hadiah yang perlu Mam dan Dads ketahui. Rutinitas skema asuh menghadiahkan semacam ini memang lumayan efisien untuk membikin anak ingin mengikuti keinginan orangtua. Tetapi, imbas periode panjangnya benar-benar tidak baik. Psikis pamrih yang tercipta dari skema asuh ini dapat merepotkan kekuatan sosial anak, bahkan juga dapat terikut sampai anak beranjak dewasa.